Tadi siang kami berkunjung ke Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI untuk menyerahkan beberapa sampel produk palm sugar untuk dibawa ke Jepang. Dalam waktu dekat Kementrian UKM akan membawa dan memamerkan produk-produk pertanian Indonesia yang siap ekspor ke beberapa kota di Jepang. Sayang karena keterbasan biaya tidak semua produsen dari produk-produk tersebut bisa di angkut oleh Kementrian. Padahal kalau yang punya disuruh jualan, ya pasti hasilnya beda lah.

Sekalipun ada ramalan suram tentang akan menurunnya nilai ekspor produk pertanian pada tahun 2008 ini ke Jepang, betapa rewelnya mereka sebagai konsumen, namun punya kesempatan memamerkan palm sugar di sana tetap saja membuat kami bersyukur dan menerbitkan secercah harapan. Soalnya potensi pemakaian gula palem yang sifatnya organik ini memang amat terbuka lebar di luar sana. Apalagi untuk negara-negara makmur yang penduduknya terdidik dan memiliki kesadaran tinggi terhadap kesehatan seperti Jepang ini menawarkan pengusaha UKM ini peluang untuk bertumbuh.

Disamping itu palm sugar tidak asing-asing amat untuk lidah konsumen Jepang. Selain sebagai pemanis minuman, beberapa kue mereka, bahkan menurut cerita ada jenis sake tertentu mengandung palm sugar di dalamnya. Tapi itu menurut cerita orang, benar sake memakai palm sugar atau tidak, tidak bisa saya klarifikasi. Tapi kami memang pernah menerima inquiries untuk keperluan semacam itu.

Yang menyenangkan, kami tidak lupa menyertakan prototype packaging yang sangat cocok untuk pasar Jepang. Sachet-sachet kecil dengan design indah hasil ‘berantem’ saya dan Indra selama bermalam-malam kami minta untuk dibawa dan di pamerkan. Dengan bercanda saya katakan pada Bu Heri yang juga memuji penampilan kemasan tersebut, serahkan produknya kepada kami dan terimalah tantangan bagi kementrian UKM untuk mencarikan buyer bagi produk sehat dengan packaging cantik ini.

Wassalam,

— Evi
http://gulasemut.blogspot.com