Hampir 2 tahun menjadi juragan gula aren, sedikit banyak membuat saya mengerti pada pola kebiasaan masyarakat di beberapa desa yang menjadi supplier kami. Umumnya mereka tidak memakai gula pasir untuk pemanis sehari-hari. Jika Anda menganggap wajar karena gula aren berlimpah di sekeliling mereka, mungkin anda sedikit keliru. Dari menggali lewat beberapa pertanyaan, mereka lebih memilih gula aren karena khasiat, rasa dan aromanya yang cenderung tidak tergantikan oleh gula lainnya.

Dulu, sebelum terjun di bisnis ini, saya menganggap palm sugar atau ada juga yang keliru menyebutnya sebagai brown sugar, tidak punya hubungan kekerabatan dengan gula aren. Maklum lah otak belum mampu membangun koneksi antara tumbuhan palmae dan gula, ditambah lagi namanya terdengar jauh dari kampung; Palm Sugar. Karena tidak puny ide dari mana datangnya, kebetulan ketemunya di hotel-hotel berbintang, café-café dan beberapa toko-toko kue, jadi wajarkan kalau dulunya gula ini saya anggap sebagai gulanya orang kaya?

Tidak mengetahui apa-apa memang merusak. Jadi bapak dan ibu berhati-hatilah dengan ketidak tahuan kita. Padahal kalau sedikit saja berbalik, nenek moyang saya menggunaka gula alami ini dalam masakan sehari-hari. Sayur asem itu hanya sedap kalau memakai palm sugar. Rujak dan gado-gado tidak akan disebut demikian kalau tidak ada kandungan palm sugar-nya.

Jadi, orang-orang kampung yang saya sebutkan diatas memperoleh keberkahan sendiri dari Yang Diatas. Mereka hidup dengan gula sehat dan tidak perlu mempertaruhkan kesehatan dengan gula pasir. Disamping itu mereka juga telah membuat saya lebih cerdik dengan memakai gula aren untuk segala jenis pemanis dan penggurih masakan di rumah. Dan saya juga terkekeh membayangkan, para petani itu menyamakan kedudukan dengan para café goers yang keren-keren melalui pemakain palm sugar dalam minuman kopi, teh dan susu mereka.

Sebetulnya gula aren dipakai orang dalam makanan apa saja sih?

Sedikit diantaranya : pempek, dodol, apem, kue codot, jojorong, klepon, kue tutun atau dodol cina, wajid, kue ali, cucur, lupis, dodongkol, teng-teng, awug, cendol, dan aneka jenis kolak.

Bahkan meminum gula aren yang dilarutkan dalam air putih merupakan kebiasaan yang umum di desa. Minuman ini memiliki kelebihan, selain menimbulkan tenaga, juga dapat menghilangkan sakit pinggang dan pegal-pegal. Kalau ditambahkan batu es, rasanya tambah sedap.

Nah, dari informasi ini, saya bertambah yakin bahwa upaya mensubtitusi gula putih atau gula pasir yang umumnya berasal dari gula tebu dengan gula aren sangat berpeluang. Peluang tambah menjulur apabila setiap orang semakin memahami bahwa sesungguhnya gula aren memiliki berbagai kelebihan nutrisi dibandingkan dengan gula putih, terutama kalau kita bicara soal gizi dan kesehatan.

Salam sehat,
— Evi
Gula Sehat