Kue ongol-ongol sepenggal kisah dalam kebudayaan aren?  Aisssh..Apa lagi ini? Ah bukan apa-apa, hanya sekedar menambah satu kisah dari rangkaian banyak kisah dalam dunia enau. Banyak kisah dari dunia Aren untuk menghibur sobat pengunjung blog ARENGA ini. Walau sobat sudah membaca ribuan kisah yang ditulis tentang pohon aren berikut manfaat mereka bagi umat manusia, ijin kan saya menambahkan kue ongol-ongol ke dalamnya.

Kue Ongol-Ongol Sepenggal Kisah Dalam Kebudayaan Aren
Kue Ongol-Ongol

Di belakang penyebutannya the tree of life (pohon kehidupan) Arenga palm ditasbih jadi tanaman multi fungsi. Karena bisa digunakan sebagai bahan bangunan, ramuan obat dan herbal maupun  makanan. Saya pernah menulis Resep Teh Rosela Gula Palem, Membuat Wedang Kopi, dan Khasiat Bunga Tapak Dara yang dikaitkan dengan gula aren.

Memang begitu lah. Untuk makanan dan herbal bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah akar, tepung, gula dan niranya. Begitu pun dengan kue ongol-ongol yang kalau dirunut sampai ke ujung akan berakhir pada pohon aren. Alasannya sederhana, ongol-ongol terbuat dari tepung dan gula aren ( gula merah).

Dan bila perspektifnya diperluas, kue ongol-ongol hanyalah noktah kecil dari lautan kreativitas nenek moyang yang dihasilkan dari keluarga tanaman palma.

Masa sih? Iya lah! Kita takan sempurna mencecap kenikmatan kue ongol-ongol tanpa kehadiran kelapa parut, bukan? Kelapa masuk ke dalam keluara palma.

Kue Ongol-Ongol Dari Pasar

Kita yang hidup di kota besar terbiasa dimanjakan keadaan. Untuk menikmati berbagai jenis kue, tak perlu masuk dapur untuk membuatnya sendiri. Pergi saja ke pasar atau ke toko kue. Di sana tersedia segala jenis. Mulai kue basah sampai kering, tradisional sampai moderen. Begitu pun harga bervariasi,  dari murah sampai mahal.

Di pasar tak ada peluang kegagalan dalam menghadirkan kue sesuai kebutuhan. Kita bisa memilih warna dan rasa seperti apa. Kita bisa memujinya setinggi langit kalau enak. Tapi kita juga bisa mencela semena-mena bila tak sesuai selera. Bagi yang tak suka masuk dapur, mencari kue di pasar lebih menarik  ketimbang membuat sendiri.

Namun selalu ada dua sisi dalam satu mata koin. Akibat rajin membeli sebagian dari kita tak tahu bagaimana cara membuat kue atau bahan apa saja yang digunakan.

Seperti saya penyuka kue ongol-ongol tapi  tidak tahu bahwa makanan tradisional ini bahan-bahannya ternyata sangat dekat dengan keseharian saya. Kalau tak iseng suatu hari melempar tanya pada seorang pedagang, mungkin sampai saat ini belum masuk dalam kesadaran bahwa makanan yang tekturnya mirip jelly ini terbuat dari tepung dan gula aren.

Dari browsing di internet ternyata cara membuat dan bahan-bahan kue ongol-ongol sederhana. Sediakan tepung aren, gula merah, daun pandan dan air. Namun agar tidak gagal karena saya belum pernah praktek sendiri coba saja intip Resep Ongol-Ongol di Wikibook

kue ongol-ongol terbuat dari tepung dan gula aren

So, apakah posting ini sudah memadai untuk penyesuaian juduk Kue Ongol-Ongol Sepenggal Kisah Dalam Kebudayaan Aren? Kalau belum anggap saja sudah 🙂

@Arengapalm_
We eat first then we do everything