Thursday 14 Feb 2008

Peluang yang sangat besar saat ini bagi produk Gula Aren (Palm Sugar) di Jepang sudah tidak diragukan lagi. Kandungan kalorinya yang rendah dan dapat digunakan untuk membuat kue menjadikan Gula Aren sangat diminati.

Mr. Ryuji Nishi mengungkapkannya dalam sebuah seminar mengenai potensi produk makanan dari Indonesia di pasar Jepang. Dalam presentasinya, konsultan ini memberi masukan tentang produk Gula Aren yang diminati tidak mengandung bahan kimia dan ditanam di lahan yang alami tanpa pupuk organik. Diperlukan kesungguhan mencari mitra di Jepang dengan pengusaha yang memproduksi kue-kue khas Jepang, produsen gula pasta atau pemilik kedai kopi.

Barang contoh beserta harga jual di toko swalayan juga diperlihatkan dalam seminar tersebut. Dalam contoh yang diperlihatkan, harga Palm Sugar JPY 735/200 gram; Maple Sugar JPY 1000-2000/1 kg; Brown Sugar JPY 240/0,5 kg; Crystal Sugar JPY 160/0,5 kg; Gula Pasta JPY 500/0,5 kg. Negara pesaing untuk produk ini adalah Thailand yang menguasai pasar 49%, Australia 39%, Afrika Selatan 12%, namun belum pernah mengimpor dari Indonesia.

Jagung Kriuk, salah satu produk makanan Indonesia yang juga dibahas dalam seminar ini. Rasanya yang enak namun perlu diperbaharui model kemasannya agar terlihat lebih menarik. Isinya yang bervariasi dicampur dengan jenis kacang-kacangan lain, lebih disarankan, karena konsumen Jepang sangat menggemari makanan kecil seperti ini dengan berbagai rasa. Pada saat yang bersamaan, diperlihatkan contoh produk dari Amerika dan China yang isinya bervariasi dan dibungkus rapi dan menarik dengan harga JPY 105/40 gram, JPY 400/400 gram dan JPY 50/30 gram.

Tanggapan Mr. Nishi terhadap produk Ikan Asin Indonesia sudah bagus dan penampilannya terlihat bersih. Rasanya enak dan agar lebih bernilai diharapkan sebelum pengepakan, ikan asin diletakkan dalam sebuah wadah plastik supaya tersusun rapi dan selanjutnya dibungkus. Lebih disarankan jika dikemas dalam tempat yang kedap udara dan sangat dianjurkan mencantumkan informasi cara pemakaian dan memasaknya. Diperlihatkan produk ikan asin dari Vietnam sebagai contoh dengan harga JPY 400/150 gram.

Kemasan Teh Murbel disarankan agar diperbaharui. Penyimpanan kedalam aluminium foil pada setiap bungkus teh lebih terkesan rapi. Untuk menarik minat konsumen sebaiknya dicantumkan penjelasan tentang kandungan di dalam teh tersebut, khasiatnya dan cara pemakaiannya.

Saat ini Jepang tidak lagi menjual Teh Agaric dan Jamur Agaricus kering secara terbuka. Menurut penelitian, jamur tersebut dapat memicu kanker dan hipertensi. Jika konsumen membutuhkannya hanya dapat dicari dan dibeli melalui internet saja.

Jamur yang dapat mengganggu mulai dijauhi konsumen Jepang. Diperlukan upaya tangguh yang penuh tantangan dan memerlukan tenaga ahli khusus tentang jamur untuk dapat menerangkan kepada konsumen tentang manfaat dan kegunaan jamur serta tidak berbahaya jika dikonsumsi.(dn)

Sumber : NAFED