Banyak hal menarik dalam industri gula merah. Saya beruntung mempunyai blog ARENGA STORIES ini yang bisa digunakan kala waktu senggang. Selain dapat mendokumentasikan segala sesuatu tentang pemanis ini sekaligus sebagai sarana melatih menulis. Tak jarang blog ini juga berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi dengan seluruh pelanggan Arenga Indonesia. Kali ini saya menyoroti kreasi kemasan gula merah.
Gula Merah Dan Kemasan Tradisional
Gula aren tradisional dijual di pasar
Kalau teman perhatikan yang jual gula merah di pasar, biasanya ditempatkan dalam satu peti, karung, atau dirangkai seperti halnya gula aren Banten.
Dalam kemasan seperti itu paparan fisik gula merah tak begitu terlihat. Kehadirannya murni sebagai komoditas. Pembeli pun hanya memperhatikan sisi fungsionalnya saja yaitu sebagai pemanis untuk makanan tertentu.
Jadi tak heran kan bila pemanis dalam kemasan seperti itu rentan sekali mengenai harga?
Yang Unik dari Kreasi Kemasan Gula Merah
Yang unik dari packaging gula merah
Berbeda dengan kreasi kemasan dalam foto ini. Mereka membuat penampilannya lebih menarik. Dibungkus dalam plastik transparan dan diatur seperti susunan batu candi. Walau fungsinya tetap komoditas, memperlihatkan sisi menarik dari fisik pekatan nira pohon palma ini tentu sebuah keuntungan sendiri. Sebab manusia adalah makhluk visual yang selalu berkecenderungan memilih penampilan yang lebih menarik.
Bentuk cetakan dari gula merah bermacam-macam. Yang dicetak mirip batok kelapa disebut gula batok. Yang seperti diatas dicetak dengan irisan2 batang bambu, tak disebut nama khusus hanya gula merah cetak saja. Namun kala pedagang mengeksplorasi bentuk ini lahir lah beragam kreasi kemasan gula merah.
Apakah teman setuju bahwa kreasi kemasan gula merah seperti di atas lebih menarik ketimbang ditaruh di peti?