Label Baru Arenga Sugar
Label Baru Arenga Palm Sugar – Agar pelanggan tidak bosan, Arenga Palm sugar muncul lagi dengan penampilan. Terutama untuk kemasan aluminium foil 225 gram. Stiker lama yang sudah hampir 4 tahun dirasa sudah jenuh dipandang. Maka terpikir untuk memberi sentuhan beda, biar lebih segar dan sedap dilihat. Omong punya omong dengan seorang desainer grafis muda, keingin tersebut terwujud dalam desain label yang sekarang.
Label baru dimulai dari dasar bisnis Arenga Indonesia sendiri: Arenga pinnata atau pohon enau yang getahnya dikumpulkan dan dibuat menjadi gula semut. Sang desainer menerjemahkan cerita kami tentang enau ke dalam daun dan buah. Seperti yang terlihat pada bagian belakang desain, di sana terlihat daun kawung (bahasa sunda untuk enau) dan buah kolang-kaling. Sekalipun seluruh tumbuhan enau memiliki manfaat ekonomi, ia hanya mengambil dua bagian dari tanaman ini.
Alasannya adalah daun aren berhubungan sangat dekat dengan manusia. Ia pernah digunakan sebagai atap rumah, melindungi manusia dari hujan dan panas. Di bawahnya nenek moyang kita pernah membina keluarga. Begitu pun daun muda enau sampai sekarang masih sering digunakan sebagai penganti kertas untuk membuat rokok tradisional. Namanya rokok kawung.
Terus bagaimana dengan buah enau, kolang-kaling? Sebetulnya bahan baku gula aren (palm sugar) dan kolang-kaling tak berhubungan. Nira enau yang diupkan sampai mengkristal, jadi gula semut, berasal dari tandan bunga jantan. Kolang-kaling atau buah atep berasal dari tangkai bunga betina.
Tapi demi artistik beberapa prinsip semesta tak harus terbaca literal. Bilah-bilah daun enau yang langsing harus diharmoniskan dengan buahnya, kalong-kaling. Jadi itu saja alasannya mengapa meletakan buah enau dalam desain label baru arenga palm sugar ini.
Candi Borobudur dalam Label Baru Arenga Palm Sugar
Siapa yang tak terinspirasi oleh Candi Borobudur? Semua orang! Dan kami pun iyes.
Dan apa ikon paling tepat mewakili Indonesia dalam dua kata? Candi Borobudur!
Borobudur yang dibangun dengan gaya Mandala sebagai cermin alam semesta, memesona dari banyak sisi. Entah sejarahnya, entah arsitekturnya, entah cerita-cerita dan kepercayaan yang terukir pada relief-reliefnya. Keagungan Borobudur ini lah yang membuat Arenga berpikir bahwa ia pantas digunakan sebagai pengenal produk Indonesia di mata dunia.
Selain itu pemakaian produk aren sendiri di Nusantara sudah berlangsung ratusan tahun. Tak berlebihan bila disebut setua Borobudur sendiri. Minuman tuak (terbuat dari fermentasi nira enau) sudah dikenal masyarakat Jawa Kuno . Dan pohon aren (Arenga pinnata) terlihat jejaknya pada relief di pendopo teras Candi Panataran. Menurut situs Historia, seniman pahat menggambarkan persis seperti dalam desain label baru Arenga Palm Sugar: batang lurus menjulang, daun berhelai-helai, dan buah menggerombol dan menggantung. Pada batangnya bambu tergantung untuk menampung tetesan nira.
Ini adalah bagian belakang dari label Arenga Palm Sugar. Berisi informasi produk yang perlu diketahui oleh pelanggan.
Sekalipun label berganti, isi dari packing Arenga Palm Sugar ini tetap merupakan gula semut aren organik 225 gram perkantong. Dikumpulkan dalam satu kemasan box isi 30 kantong.
Selamat bertemu di pasar
Leave a Reply